Perihal Sakit Hati, Biarlah Kuobati Sendiri
Malam itu, aku hanya butuh kamu. Namun, waktu sibukmu tak bisa kau sisihkan sedikit untukku. Berkabar sebentar, tanpa benar-benar menghiraukan. Hanya sebatas sapa dan kemudian aku kau abaikan. Padahal, aku hanya butuh waktumu sebentar, berbicara berhadapan meski hanya dengan video callan, namun nyatanya kau lebih memilih teman, mungkin aku memang tak lagi menjadi pusat perhatian. Kita sudah terlalu sering kehabisan waktu untuk bisa sekadar bercerita melepas rindu. Kau terlalu sibuk di sana. Hingga lupa, bahwa hubungan jarak jauh menyisakan rindu yang menyesakkan dadaku. Kau lupa ada aku di sini yang menantimu. Kau lupa ada aku di sini yang rindu dirimu. Kau lupa akan hal itu! Ya, kau lupa, dan lupamu tanpa sadar membuatku sakit hati. Tapi, aku tidak berharap untuk membuatmu menyesal dengan semua prilakumu malam itu terhadapku. Tidak. Aku tidak ingin lagi berharap apa pun darimu. Kau pun tidak perlu minta maaf. Kau tidak salah. Semua sikap tidak pedulimu, semua sikap acuh...