~MyDiary~

Jatuh Cinta dan Bersahabat dengan Kebosanan source pic: ciricara.com Kata James Clear di dalam bukunya yang berjudul Atomic Habits , “Satu-satunya cara untuk menjadi hebat adalah terus bersemangat ketika mengerjakan hal yang sama berulang-ulang. Anda harus jatuh cinta pada kebosanan.” Nah, bila kita ingin menjadi ahli dan profesional, maka kita harus bisa bersahabat dan jatuh cinta pada kebosanan. Meski sedang bosan sekalipun, bila kita ingin manjadi ahli maka kita harus terus melakukannya. Karena terus melakukan sesuatu ketika bosan adalah salah satu keterampilan yang dimiliki oleh seorang profesional dan tidak dimiliki oleh seorang yang amatir. Intinya bila kamu ingin jago dalam suatu bidang, kamu harus terus berlatih bidang itu setiap hari meski bosan terus menghantuimu. Kamu boleh kok bosan, tapi ingat, jangan berhenti. Sebab kelak hasil dari konsistensi yang kamu lakukan, pasti akan berganti menjadi buah keberhasilan yang kamu dambakan. Jadi, semua keputus...

 Pekerjaan Sesuai Hoby atau Kemampuan? source pic: okezone.com Kalau dulu aku berpikir bahwa aku harus bekerja sesuai passion atau hobyku, kenapa sekarang aku mikirnya beda ya? Sekarang ini aku malah gk mau buat hobi aku jadi sebuah pekerjaan. Karena apa, aku menyadari satu hal, katika aku bosan dengan hobiku, lalu apalagi yang harus aku kerjakan untuk menghilangkan penatku. Tentunya aku butuh hobi untuk menghilangkan penat dalam lelahnya pekerjaanku. Setiap kegiatan yang dilakukan terus menerus, pasti akan menimbulkan kebosanan bukan? Bila hobi dan pekerjaanku sama, lalu ketika bosan menyerang, aku harus berbuat apa? Jadi, sepertinya kali ini aku harus bersyukur deh karena hobyku saat ini belum menjadi pekerjaan. Aku bersyukur meski hobyku bukan pekerjaan (menurutku), tapi setidaknya hoby ini sudah mampu memberiku pundi-pundi rupiah. Aku bisa menghasilkan uang dari hoby saja, itu sudah merupakan suatu pencapaian menurutku. Alhamdulillah, ya. Saat menulis ini...

Hubungan Kebiasaan, Selang dan Keran Air source: tokopedia.net Dari buku “Atomic Habits” karya James Clear, aku belajar tentang keran air dan selang. Jadi gini, kalau kita mau menyiram bunga menggunakan selang, lalu tengah selang tertekuk, tentu air yang mengucur keluar jadi sedikit kan? Lantas apa yang harus kita lakukan? Ada 2 pilihan, memutar keran air hingga tahap maksimal atau memperbaiki selang yang tertekuk agar normal kembali. Kedua pilihan ini sama-sama mampu mengatasi masalah, tapi pilihan pertama tentu tidak seefektif pilihan kedua bukan? Nah, sama seperti menciptakan suatu kebiasaan, terkadang ketika kita menginginkan suatu hal menjadi kebiasaan kita, pada awalnya kita cenderung untuk memperbesar semangat untuk mencapai hal tersebut. Ini tentu tidak salah, hanya saja kurang efektif. Karena dalam sehari-hari mood kita bisa saja naik turun. Kadang kita bersemangat, kadang tidak. Kadang kita kuat, kadang tidak. Jadi sebenarnya yang paling penting unt...

Menyiapkan Masa Depan katmut.com Suatu hari saya pernah mendengar ceramah tentang masa depan. Setelah mendengar ceramah tersebut, saya menyadari betapa bodohnya saya. Selama ini saya terlalu sibuk bicara masa depan, masa depan dan masa depan yang saya maksud adalah mau menjadi apa saya ketika saya tua nanti. Namun, dari ceramah itu saya tersadarkan bahwa ajal bisa saja menjemput saya bahkan sebelum saya menginjak usia tua. Karena kita semua tidak pernah tahu kapan batas waktu kita untuk hidup di dunia. Lalu sebenarnya apa masa depan itu? Bila saat ini kita sibuk mempersiapkannya, apakah sudah benar masa depan yang kita siapkan itu? Dari sana, saya akhirnya menyadari bahwa masa depan kita yang sesungguhnya adalah akhirat. Maka hal yang seharusnya kita siapkan dengan sungguh-sungguh adalah masa depan akhirat. Mengapa kita terlalu sibuk dengan masa depan dunia, tapi lupa untuk menyiapkan masa depan akhirat? Padahal masa depan yang paling abadi adalah masa depan di akhir...

Belajar Menjaga Ucapan blogspot.com “Kita tak bisa menutup mulut mulut orang yang berkata buruk pada kita, tapi kita bisa menutup telinga kita untuk tidak mendengarkannya.” Ungkapan ini benar-benar sedang aku rasakan sekarang, aku benar benar mengalaminya. Mungkin di luar sana, di luar sepengatahuanku, banyak orang yang tidak suka dengan apa yang aku kerjakan. Dan tentu saja, itu bukan urasanku. Itu adalah urusan mereka. Mereka tidak penting. Mereka bukan urusanku! Akulah yang bertanggung jawab penuh atas semua reaksiku, jadi reaksi yang aku pilih adalah untuk tidak peduli. Entah sekeras dan setajam apa mulut mereka mengata-ngataiku, tetap saja aku tidak perlu peduli. Jika apa yang aku lakukan kurasa benar, tentu saja aku harus terus melakukannya. Bila aku balas untuk mencaci maki mereka kembali, lalu apa bedanya aku dengan mereka. Tidak boleh, aku harus menjaga mulut dan ucapanku. Karena kita tidak pernah tahu hati siapa yang sakit dengan ucapan-ucapan ...

Belajar Menerima KetetapanNya ruangmulimah.co Kau tahu ada banyak pikiran berhamburan di kepalaku. Rasanya ingin kutumpahkan semua pada secarik kertas kosong suci tanpa dosa ini. Semuanya nampak seperti benang kusut yang rumit untuk diperbaiki kembali. Ingin rasanya untuk berhenti dan mengundurkan diri sebagai manusia. Aku bosan menjadi manusia bila terus dirundung masalah. Namun, pada akhirnya aku sampai pada sebuah kesadaran bahwa aku tidak bisa meminta semesta untuk menuruti semua rencana-rencanaku, dan tidak semua hal bisa terjadi sesuai dengan apa yang aku inginkan. Semua itu diluar kendaliku. Saat ini yang bisa aku lakukan hanyalah belajar untuk menerima semua yang telah tejadi dalam hidupku. Tak ada yang lebih menenangkan selain belajar untuk menerima semua ketetapan Allah dengan lapang dada. Karena kita semua tidak pernah tahu mana yang terbaik untuk kita. Bisa jadi apa yang kita inginkan itu buruk untuk kita, dan apa yang tidak kita inginkan justru itulah...

Source picture: google.com Aku bahagia deh, alam semesta seperti mendukung apapun yang aku inginkan. Benar saja, setelah kuamati, ketika aku merasa sedih, ia memberiku banyak sekali kesedihan, entah datang dari mana pun, kesedihan seolah datang bertubui-tubi ke arahku. Dan sebaliknya, ketika aku merasa bahagia, alam seolah memberiku banyak sekali kebahagiaan, entah datang dari mana pun, kebahagiaan juga datang bertubi-tubi kearahku. Seseorang pernah berkata bahwa bahagia adalah magnet untuk setiap banyak kebaikan. Sejak saat aku menyadari hal itu, aku selalu membiasakan diri untuk lebih banyak merasa bersyukur dan bahagia dalam segala kondisi. Karena apapun yang terjadi, semua layak untuk kita nikmati. Meski menyakitkan, meski menyenangkan, semua itu layak untuk dinikmati. Lagipula, semua rasa sedih dan bahagia yang kita rasakan, hanyalah sementara. Tindakan yang kita lakukan saat hal itu terjadilah yang abadi selamanya. Jadi, penting sekali untuk kita bisa menjaga tinda...

Source: Merdeka.com Getaran apa yang kamu rasakan hari ini? Sudahkah kamu merasa cukup baik saat ini? Sudah bereskah berdamai dengan dirimu? Tidak semua hal bisa kamu syukuri, kadang juga mengeluh itu perlu. Karena bagaimana pun, hidup ini butuh keseimbangan. Tidak selalu bahagia, kesedihan juga harus ada. Asal jangan berlarut dan lama. Cukup, semua harus cukup. Di sini, kamulah yang bertanggung jawab atas perasaanmu. Kamulah yang bertanggung jawab atas waktu yang kamu milik. Kembalilah menjadi dirimu sendiri. Tak perlu ragu. Kamu bisa menjadi apa yang kamu inginkan. Bergegaslah, hari ini terlalu indah bila dihabiskan dengan percuma. Jadilah bunga yang semerbak mewangi dan menjadi pusat bahagia lebah. Kamu harus berguna. Sekarang, nanti, esok dan selamanya.