Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Berdamai Dengan Diri Sendiri yang Negatif

Kenapa aku ini ngelihat orang posting kebahagiaannya malah bilang mereka pamer. Yaudahlah, itu kebahagiaan yang ingin mereka bagikan. Kenapa harus merasa mereka pamer. Lagian mau mereka pamer atau enggak, itu bukan urusanku. Bisa aja mereka berbagi ya karena mereka emang lagi pngin berbagi kebahagiannya aja. Barangkali hatiku saja yang terlalu kotor, berani-beraninya menilai isi hati orang lain. Emangnya aku udah benar? Hahaha, seru juga ya menilai diri sendiri seperti ini. Aku enggak perlu takut ngata-ngatain diriku sendiri, aku juga enggak perlu sungkan untuk memuji diriku sendiri. Akhirnya aku sampai pada titik di mana aku dan diriku sendiri adalah sahabat. Sahabat yang bisa saja berpikiran buruk tentang suatu hal, dan kami berani mendiskusikannya. Bisa pula kagum pada suatu hal dan kami berbahagia untuk mensyukurinya. Apa ini artinya aku sudah berhasil berdamai dengan sisi gelapku dan terangku? Ah entahlah, yang jelas aku berbahagia dengan diriku saat ini. Aku bersyukur unt...

Lebih Penting Mana, Tindakan atau Kata-Kata?

Kemarin aku mikir kalau kata-kata itu gk penting, karena tindakan jauh lebih penting. Tapi ada satu video yang nyadarin aku ngomong gini, “Sekarang enak gk, kalau misalnya Doi pergi, gk ngomong apa-apa?” Jleb, langsung mikir lagi, didiamin tanpa kata-kata juga gk enak loh. Jadi gimana dong? Mana lebih penting tindakan atau kata-kata? Akhirnya aku ambil kesimpulan, bahwa keduanya sama aja nilainya. Gk ada yang gk penting atau lebih penting, semua tergantung situasi dan kondisi, tinggal dimana kita menempatkannya bagaimana kita menggunakannya, harus bisa disesuaikan. Jadi sebenarnya, gk ada yang lebih penting. Semuanya sama aja. Biasa aja. Gk usah terlalu mendukung satu hal, gk usah terlalu menghina satu hal. Karena semua hal yang ada sama-sama penting dan sama-sama berguna. Meski untuk saat ini kita belum bisa melihat fungsi atau kegunaan suatu hal, bukan berarti hal tersebut tidak ada fungsi dan kegunaannya. Hal itu penting bagi siapa pun yang membutuhkannya. Mungkin kita belum...

Baca Ini Jika Kamu Kecewa karena Harapanmu Sendiri

“Hidup bukan lagi soal berharap, melainkan tentang bagaimana kita bisa menerima dan menikmati setiap apa pun yang terjadi” – Meilina Astariah   Semakin ditunggu semakin bikin sakit hati, begitulah bila kita berharap pada manusia. Menjadi sangat menyakitkan apalagi bila dia yang kita harapkan ternyata mengecewakan. Mungkin itu adalah pelajaran yang bisa kita jadikan pengalaman, jika sudah tahu rasanya, dan itu terasa tidak menyenangkan, maka sudah saatnya untuk berhenti. Hentikanlah menyiksa diri, kita berhak berbahagia dan hidup merdeka tanpa terbelunggu oleh harapan yang sebenarnya hanya ilusi. Mungkin benar bahwa tak ada yang bisa diharapkan selain diri sendiri. Tak ada yang bisa diandalkan selain diri sendiri. Tak ada yang lain selain diri sendiri. Jika tidak ada yang lain selain diri sendiri, itu artinya ketika aku berharap pada orang lain, itu sama dengan aku berharap pada diriku sendiri? Itu artinya juga meski aku berharap pada diri sendiri, aku pun masih bisa kecewa? ...