Berdamai Dengan Diri Sendiri yang Negatif

Kenapa aku ini ngelihat orang posting kebahagiaannya malah bilang mereka pamer. Yaudahlah, itu kebahagiaan yang ingin mereka bagikan. Kenapa harus merasa mereka pamer. Lagian mau mereka pamer atau enggak, itu bukan urusanku. Bisa aja mereka berbagi ya karena mereka emang lagi pngin berbagi kebahagiannya aja.

Barangkali hatiku saja yang terlalu kotor, berani-beraninya menilai isi hati orang lain. Emangnya aku udah benar?

Hahaha, seru juga ya menilai diri sendiri seperti ini. Aku enggak perlu takut ngata-ngatain diriku sendiri, aku juga enggak perlu sungkan untuk memuji diriku sendiri. Akhirnya aku sampai pada titik di mana aku dan diriku sendiri adalah sahabat.

Sahabat yang bisa saja berpikiran buruk tentang suatu hal, dan kami berani mendiskusikannya. Bisa pula kagum pada suatu hal dan kami berbahagia untuk mensyukurinya. Apa ini artinya aku sudah berhasil berdamai dengan sisi gelapku dan terangku? Ah entahlah, yang jelas aku berbahagia dengan diriku saat ini.

Aku bersyukur untuk semua sisi gelap dan terangku. Aku merasa bahwa justru karena aku memiliki ketidak sempurnaanlah hidupku menjadi utuh. Terima kasih Tuhan. Aku tidak sempurna dan aku bersyukur atas itu.

Aku tak lagi menyangkal sisi negatif di dalam diriku. Aku cukup menyadari itu. Dan mencari sebab mengapa itu menghampiriku. Barangkali ada sesuatu yang salah di diriku. Barangkali ada sesuatu yang aku tidak sadari. Barangkali hal itu adalah gambaran diriku. Barangkali aku pun seperti itu. Barangkali ya memang seperti itu kenyataannya. Entahlah, aku juga tidak tahu pasti.

Yang jelas, setelah aku menyadari hal itu, aku merasa hatiku jadi lebih plong. Alhamdulillah, terima kasih Tuhan.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Percakapan!

Kubenci Aku!!!

Analisa Mimpi