Postingan

Percakapan!

30/10/24 09:21   Tadi pagi saat aku sedang menghitung uang, aku bertanya pada diriku tentang ungkapan yang berkata bahwa uang itu ada dimana-mana persis seperti udara, yang tidak terlihat tapi ada. Ungkapan itu sangat menarik perhatianku yang membuatku bertanya jika benar uang ada dimana-mana lalu mengapa banyak orang yang takut kekurangan uang? Kenapa banyak orang yang moodnya masih bergantung pada uang? Jika uangnya sedikit mereka pusing, jika uangnya banyak mereka bahagia. Seolah-olah uang menjadi penentu perasaan mereka. “Apakah menurutmu itu sesuatu yang bagus? Ketika perasaanmu dikontrol oleh uang, apakah itu membuatmu merasa menjadi lebih baik?” Dengan tegas aku menjawab, “Tentu saja tidak!” “Semua tergantung dengan keyakinanmu, pilihlah keyakinan yang sesuai denganmu, yang tidak menyusahkanmu. Selalu ingat bahwa kamu dilahirkan ke dunia ini untuk mengalami semua rasa, bukan untuk menderita tapi untuk belajar. Nikmatilah semua yang telah disediakan untukmu. Berehen...

Analisa Mimpi

12/10/24   Siang tadi aku mimpi anak kecil Perempuan yang datang ke arahku sambil nangis dan minta maaf karena dia sudah merusak mainanku. Aku kaget lalu aku memeluknya dan berkata bahwa “tidak apa-apa sayang, tante punya banyak mainan, ini buat kamu, kasih abangnya juga ya” kebetulan aku membawa 2 mainan yang besar dan kecil. Yang besar itu boneka Anna forezen yang mirip barbie, dan yang satunya lagi seperti mascot mochi aice tapi bukan mochi, aku lupa apa. Aku tahu dia nangis karena maerasa bersalah dan takut aku marah. Aku tenangin anak itu, aku ajak dia main ke kamarku. Kosku ini bangunan tua tapi dalamnya mewah, ada banyak kamar di dalamnya. Bangun-bangun, aku merasa salut sama anak kecil itu yang mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepadaku. Adik ini pemberani dan hebat, dia berani mengakui kesalahannya dan mau bertanggung jawab dengan meminta maaf, jarang sekali aku temui ada orang yang berani seperti itu, bahkan orang dewasa sekalipun biasanya sangat enggan unt...

Menyadari Pola

Gambar
  Hari ini aku berdiskusi dengan chat GPT, ternyata seru juga berdiskusi dengan mesin, aku mendapat banyak sekali insight setelah berdiskusi dengannya, salah satunya adalah seperti apa yang ada di gambar. Aku bercerita padanya bahwa hari ini aku bertemu dengan 3 teman SD ku secara tidak sengaja di waktu yang berbeda, aku juga menceritakan tentang bagaimana sahabatku memintaku untuk merenungkan kembali perjalanan hidupku di masa lalu hingga sekarang. Dan dipertemukan dengan teman SDku seperti kebetulan yang menarik, di saat aku sedang mencoba untuk merefleksikan kembali perjalanan hidupku, semesta mengizinkan aku bertemu dengan 3 orang teman SDku secara tidak sengaja di hari yang sama meski di waktu yang berbeda. Aku tidak terlalu akrab dengan 3 temanku ini, tapi aku dapat pesannya. Aku sedang diajarkarn Tuhan untuk belajar membaca tanda, dan merangkai pola. Pada awalnya semua memang terlihat secara acak tapi ketika kita sadar, segala hal ternyata saling terkait. Pelajaran yang aku ...

Jalan Hidupmu adalah Takdirmu

Sudah dua hari ini mataku selalu bertepatan melihat angka 10:10 entah apa artinya, aku mencoba untuk merenungi perjalananku seminggu ini. Tiba-tiba aku mengingat diskusiku dengan seorang sahabat, tentang sebuah jalan hidup. Ada pernyataannya yang membuatku mencoba untuk mengingat kembali perjalananku ke belakang. Tentang apa saja yang sudah aku lalui dan alami, karena biasanya jalan hidup kita adalah takdir kita. Lalu aku dipertemukan dengan sebuah buku yang juga secara tidak sengaja belakangan aku ketahui buku itu membahas tentang jalan hidup juga. Padahal buku itu tema besarnya adalah tentang kecerdasan keuangan. Namun di akhir bab, ia tiba-tiba menjelaskan tentang jalan hidup adalah takdir. Aku menemukan sebuah quote yang sampai saat ini masih menggema di kepalaku kurang lebih isinya adalah ini, kita tidak akan bisa menggunakan sepeda jika kita hanya membaca tutorialnya di buku, gunakanlah sepeda maka kita akan bisa sekalipun dalam prosesnya kita akan terjatuh bahkan terluka, tapi s...

Sadari diri

Aku tidak mengerti mengapa setiap kali aku di kantor, aku selalu ingin buru-buru pulang tidak sabar untuk menyelesaikan buku baru yang kubaca bulan ini, tapi saat sampai rumah, aku bukannya membaca, tapi malah rebahan dan main hp. Kebiasan yang aneh. Saat tidak mampu melakukannya, hatiku ingin melakukannya, tapi saat aku bisa melakukannya, aku justru tidak melakukannya dan justru melakukan hal yang lain. Mengapa aku seperti itu ya? Apa yang aku sadari dari kejadian ini? Apa kareana aku belum bisa menikmati setiap detikku saat ini? Sehingga pikiranku ingin melakukan hal-hal menyenangkan yang tidak bisa aku kerjakan. Tapi saat aku punya kesempatan untuk melakukan hal tersebut, aku justru tidak benar-benar melakukannya dan malah melakukan hal yang lain yang lebih mudah untuk aku lakukan. Sepertinya benar, aku belum menikmati hidupku saat ini. Oke, saat ini aku perlu belajar untuk menikmati setiap detik yang aku lakukan, dan memfokuskan pikiranku hanya di saat ini. Tulisan ini aku selesaik...

Perbaiki Diri

 333 333 Mulai kugerakkan jemariku, dan otakku mulai memuntahkan segala isinya dalam fantasi dan khayalan yang menyenangkan. Siang tadi aku diingatkan oleh buku yang sedang aku baca bahwa kehidupan nyata kita adalah sebuah cerminan batin kita. Yang artinya, semua yang kita alami saat ini adalah apa yang sedang batin kita alami. Aku dikacaukan oleh seorang teman yang semena-semena dan sesukanya. Aku tidak suka padanya, ia tidak bisa diajak bekerjasama. Lalu kemudian aku mencoba untuk introspeksi diri darinya. Apa mungkin aku juga sering semena-mena terhadap diriku dan diriku tidak bisa diajak bekerja sama? Yah bisa jadi, jika benar, maafkan aku tubuh dan batinku Maafkan ketidaksadaranku. Terima kasih telah mengirimkan orang menyebalkan itu sehingga aku bisa menyadari sisi gelapku. Hal yang aku pelajari hari ini adalah aku belajar untuk mengasihi setiap orang-orang yang aku jumpai sekalipun mereka telah membuatku merasa kesal. Rasa kesal tersebut membuatku sadar bahwa aku pun perlu u...

Sadar dan Ingat

Pagi tadi sebelum hendak memulai aktivitasku, aku sempat dilanda perasaan insecure . Aku merasa bahwa kehidupanku menjadi terlihat tidak jelas. Segala hal yang kuinginkan terasa begitu jauh untuk bisa kugapai. Kutumpahkan segala kekhawatiranku ke dalam sebuah buku diary. Menyelami diriku membuatku terasadar bahwa di saat aku mulai merasa khawatir atau cemas terhadap masa depan, di saat itulah aku tidak hidup sepenuhnya saat ini. Padahal berkali-kali kuingatkan pada diriku bahwa satu-satunya waktu yang aku miliki adalah saat ini, tapi kenapa masih saja aku sering lupa pada pelajaran ini? Mungkin aku hanya belum terbiasa. Tidak apa-apa jika kadang aku merasa down . It’s ok . Itu normal sebagai manusia yang tak luput dari lupa. Mungkin memang, pelajaranku di bumi kali ini untuk bisa belajar hidup utuh dan penuh saat ini, itu mengapa aku sering lupa dan ingat. Belajar untuk tetap sadar dan ingat, butuh latihan berkali-kali. Aku merasa juga tulisanku sangat sering membahas tentang ini...