Kesibukan Jangan Ditangisi
Tubuhnya meringkuk di pojok ruang kamar seorang diri. Sore ini ia menangis sejadi-jadinya meski hanya di dalam hati. Karena tak ingin orang lain mengetahui kesedihan yang ia rasakan, pintu dan jendela kamar segera ia kunci, dan lelah masih menggerogoti hati. Ia terjebak dalam rutinitas yang seakan membelenggu tubuh mungilnya. Ruang kecil berbentuk kubus tersebut terasa sangat padat dan penat. Rasanya ingin segera terlepas dari semuanya, tak ingin lagi hidup seperti ini yang selalu dipenuhi dengan kesibukan kesibukan dan kesibukan. Tubuh kecil tersebut sangat butuh istirahat. Ia sangat lelah!
Tak
ada satu orang pun yang tau tentang kesepian yang ia alami. Kerinduan akan
sosok seorang ayah membuatnya semakin sedih. Pertanyaan “mengapa ayah pergi
begitu cepat, dan mengapa hal ini harus terjadi?” yang selalu mengusik di hati membuat
batinnya teriris perih. Setiap hari ia harus menyaksikan jerih payah seorang
ibu yang selalu kuat menghidupi tiga anak kesayangannya yang bisa dibilang sangat
manja. Ia juga selalu bersedia mengantar anaknya kemanapun meski lelah seharian
mengurusi bisnis kue yang sudah ia jalankan semenjak 2 tahun terakhir.
Anak-anaknya
sering ia antar menggunakan mobil mewah peninggalan suami tercinta. Meski mobil
tersebut telah menghantar sang suami pada mautnya, namun ibu tiga anak ini tetap
rajin merawat dan menyayangi mobil tersebut. Sebab alat transportasi itu menjadi
salah satu barang penginggalan ayah yang masih tersisa sampai saat ini. Meski
pada saat itu ayah mengalami kecelakan yang merenggut nyawanya, namun mobil
tersebut tidak mengalami kerusakan yang begitu parah. Hingga masih bisa
digunakan sebagai mana mestinya. Walaupun dibeberapa bagian harus mengalami
polesan sedikit seperti di bagian sisi kanan yang terhantam truck.
Kenangannya
masih sangat terasa didalam mobil tersebut. Itu juga menjadi salah satu alasan
mengapa ibu tidak mau menjualnya meski ditawari dengan harga mahal. Sebab kenangan
di dalamnya sangat berharga dan tak akan bisa dibayarkan dengan uang sekalipun.
Yups, pengalaman dan kenagan akan jauh sangat berharga dibandingkan jutaan
miliar uang yang ada di dunia ini.
Mengingat
kembali tentang seorang ibu dan ayah, hatinya pun semangat kembali. Kesibukan seakan
tak lagi menjadi satu hal penting yang harus ia tangisi. Hatinya kuat kembali.
Segera ditepisnya air mata yang sedari tadi membanjiri pipi. Foto ayah dengan
bingkai yang ia letakkan di atas meja seakan tersenyum melihatnya semangat lagi.
Satu
pelajaran berharga yang ia dapati hari ini. Bahwa kita boleh saja sedih karena
kesibukan yang kita alami. Tapi kita tidak boleh berlarut di dalamnya, kita
harus bangkit dan melawan. Sebab kesibukan adalah hal yang harus kita syukuri. Lagi
pula kesibukan tersebut adalah hal yang akan membuat pribadi kita bertumuh
menjadi lebih baik.
Kesibukan
bukan satu alasan yang membuat kita bersedih, justru hal itu harus kita jadikan
cambukan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi.
#30DWC
#Squad3
#Day7
#ChallengeMenulis30Hari

Komentar
Posting Komentar