Masa Lalu
“Apa? Dia pernah berpacaran dengan wanita malam?” Tanya Sonya terkejut setelah mendengar cerita panjang dariku.
“iiyaaah” kuhembuskan napas
kepasrahan.
“Yang bener aja loe Gif? Lo nggak
kaget dengar ceritanya?” Tanya Sonya lagi yang masih bingung dengan sikapku.
“Awalnya sih gitu, tapi nggak tau
kenapa gue nggak terlalu pikirin sih. Lagian itukan hanya masa lalunya dia.”
Jawabku datar.
“Hhhmmmm, kok mau yah dia sama
cewek nggak bener kayak gitu?” Sonya sambil memainkan Hp membalas pesan singkat
dari pacarnya.
“Ah elo, kayak nggak tau
laki-laki aja deh.”
“Ohiya gue lupa kalo dia cowok”
lontar Sonya dengan senyum lebarnya yang menggelikan
“Sialan….! Emang lo piker gue
pacaran sama apaan!” jawabku kesal
“Hahaha.. santailah beib, sudah
sayang banget ya, sampai-sampai nggak pikir seburuk apa masa lalu do’i?”
“Iyalah Son, seburuk apapun masa
lalunya dia, masa depannya masih cerah. Lagian diakan nggak hidup di masa lalu.
Jadi buat apa pikir-pikir masa lalu yang sudah berlalu itu”
“Ciiiiiiaaaaaah, sohib gue makin
bijak aja nih dari hari ke hari” puji sonya sambil merangkulku.
Ini
tentang cerita masa lalunya dia, masa-masa yang sangat menarik dan begitu
menantang untuk diteliti dan dikulik secara mendalam. Haha bukannya sakit hati
ato marah, tapi malah ingin dengar lagi. Banyak pengalaman-pengalaman hidupnya
dia yang begitu langkah untuk kujumpai dari teman-teman mainku sebelumnya yang
nakal tapi masih tetap dalam garis kewajaran. Berbeda dengannya, Segala
kenakalan dunia telah ia cicipi semua. Takut sih, awalnya memang takut kalo
nanti ku akan ikut-ikutan terjerumus dalam dunia gelapnya dia. Tapi setelah
kupikir-pikir, sepertinya dia akan memberikanku banyak pelajaran baru.
“Jangan terlalu dekat dengan anak
nakal. Ntar kamu ikutan nakal..! jangan sampai kamu ikutan terjerumus dalam
kenakalannya dia” lontar Firdah sahabatku yang pling pintar dan alim itu
“Iya bunda, janji deh bakal jaga
diri, saaayang bunda.” jawabku sambil tersenyum nakal dan memeluk tubuh mungil
Firdah. Bunda adalah panggilan sayangku dan sonya pada Firdah. Kami bertiga
memang sahabat saling melengkapi dengan sifat-sifat yang berbeda.
Waktu berlalu tanpa terasa. Kami
pun berjalan menuju lorong kelas. Hari ini ada pelajaran Kalkulus, pelajaran
yang paling ampuh buat otak keriting dan mata minus. Ditambah lagi dengan dosen
galak berwajah sangar. Kelas berAC yang dingin bagaikan neraka dibuatnya.
(bersambung)

Komentar
Posting Komentar