Meilina Review Buku “Berani Tidak Disukai” karya dari Ichiro Kishimi & Fumitake Koga
Dunia Ini Sederhana, Hidup Ini Indah
![]() |
| sumber gmbr: tokopedia |
Sabtu, 11
januari 2020, untuk pertama kalinya di awal tahun ini aku menuntaskan
buku 323 halaman aku selsaikan dalam jangka waktu hanya 9 hari.
Biasanya buku-buku yang halamannya sampai 300an aku selsaikan dalam waktu
berbulan-bulan. Tapi tidak dengan buku ini.
Bagaiamana
tidak, aku seperti membaca buku yang tepat, diwaktu yang tepat. Ketika
membacanya Tuhan seperti benar-benar menjawab pertanyaan-pertanyaan
absurdku melalui buku ini. Kerennya, buku ini benar-benar
memberiku cara pandang baru dalam memandang dunia.
Buku yang ditulis oleh Ichiro Kishimi &
Fumitake Koga ini rekomended banget untuk dibaca anak muda yang sedang kebingungan dalam menjalani kehidupan, yang sedang mencari kebahagiaan, juga yang tidak tahu tentang makna hidupnya.
Jadi, sebelum membaca buku ini aku tuh sering bertanya pada diriku sendiri apa sih gunanya aku hidup? Sudah benarkah aku dalam menjalani kehidupan ini? Dan masih banyak lagi pertanyaan absurd lainnya.
Jadi, sebelum membaca buku ini aku tuh sering bertanya pada diriku sendiri apa sih gunanya aku hidup? Sudah benarkah aku dalam menjalani kehidupan ini? Dan masih banyak lagi pertanyaan absurd lainnya.
Jadi untuk apa sebenarnya aku diciptakan? Akhirnya kini aku bisa menjawab dengan lantang bahwa aku dilahirkan di dunia ini untuk hidup sepenuhnya saat ini. Dan melakukan banyak kontribusi untuk orang lain, juga untuk bisa mencintai serta menerima segala baik buruk yang ada pada diriku dalam kondisi dan situasi apapun.
Kalian
akan paham akan Hidup yang sederhana dan juga dunia yang indah, yang
selama ini kalian cari. Meski dunia ini penuh dengan berbagai
problema, tidak dapat dipungkiri bahwa itulah yang terjadi. Aku suka
kata-kata filsuf di dalam buku ini yang berkata:
“Pengalaman penuh penderitaan seharusnya menjadi peluang untuk melihat ke depan dan berpikir, Apa yang bisa aku lakukan mulai saat ini?” iya bener, bukan malah menggerutu dan menyalahkan masa lalu. Lakukan saja apa yang bisa dilakukan sekarang. Di dunia ini masalah tidak akan ada habisnya karena akan tetap ada. Karena dusta kehidupan yang terbesar dari semuanya adalah tidak hidup di sini pada saat ini.
“Pengalaman penuh penderitaan seharusnya menjadi peluang untuk melihat ke depan dan berpikir, Apa yang bisa aku lakukan mulai saat ini?” iya bener, bukan malah menggerutu dan menyalahkan masa lalu. Lakukan saja apa yang bisa dilakukan sekarang. Di dunia ini masalah tidak akan ada habisnya karena akan tetap ada. Karena dusta kehidupan yang terbesar dari semuanya adalah tidak hidup di sini pada saat ini.
Beberapa kutipan-kutipan yang aku suka dari buku ini adalah:
Katakanlah
“orang-orang adalah kawan seperjuanganku, dan dunia ini indah”
“engkau bisa
menetapkan makna pada kehidupan tersebut. Dan hanya kaulah yang bisa
menetapkan makna bagi hidupmu sendiri”
“Harus ada
yang mulai. Orang lain mungkin tidak bersikap kooperatif, tapi tidak
ada kaitannya dengan engkau. Nasihatku adalah ini: kau harus mulai.
Tanpa memandang apakah orang lain kooperatif atau tidak”
“Jangan memperlakukan hidup
sebagai garis. Pikirkan hidup ini sebagai serangkaian titik. Dengan
kata lain hidup ini merupakan rangkaian momen.” Filsuf
“Selama memnunda hidup, kita takkan
pernah pergi ke mana pun dan hanya akan menghabiskan hari demi hari
dalam kesamaan yang menjemukan, sebab kita berpikir tentang saat ini
di sini yang tidak lebih dari periode persiapan, sebagai waktu untuk
bersabar. Tapi “di sini saat ini” dalam hal seseorang belajar
untuk ujian masuk di masa depan, misalnya, adalah hal yang nyata”
Filsuf
“Hidup ini adalah sederhana, bukan
sesuatu yang perlu terlalu diseriusi oleh seseorang” Filsuf
Manis sekali buku ini, Kerenlah
pokoknya.

Komentar
Posting Komentar