Tentang Cinta dan Rupa Wujudnya
Malam ini aku tergerak untuk menuliskan tentang hutang rasaku pada seorang teman yang telah kuanggap sebagai kakak kandungku sendiri, dan seorang sepupu yang sudah kuanggap sebagai teman sekaligus saudaraku.
Aku
beruntung sekali telah dipertemukan oleh mereka yang telah memberiku definisi
tentang cinta yang berbeda dari yang telah kupelajari. Pelajaran yang kudapat
dari kisah mereka sungguh sangat menyentuh hati.
Dari mereka
aku sangat bersyukur sekali telah dilahirkan di dalam keluarga yang mungkin tidaklah
sempurna di mataku, tapi aku tetap mensyukurinya. Karena memang keluargakulah yang
kubutuhkan dalam pertumbuhan jiwaku. Aku tidak mengerti akan jadi apa aku, jika
aku tidak lahir di dalam keluargaku.
Memang dulu
aku sempat bertanya-tanya dan mengeluhkan hal-hal yang tidak mampu kupahami,
namun kini aku telah belajar banyak hal dan memahami beberapa hal yang
membuatku mampu melihat segalanya dari sudut pandang yang berbeda, yang tidak
sesempit dulu.
Beruntung sekali
orang-orang yang selalu menerima cinta di dalam keluarganya. Karena dari
beberapa cerita keluarga yang kutemui, tidak semua orang bisa mendapatkan cinta
yang mereka butuhkan. Beberapa cinta menyebabkan luka dan beberapa cinta yang lain
mampu menyembuhkan luka.
Aku
memiliki seorang teman yang selalu mencari cinta di luar rumahnya. Sebab di
dalam rumahnya sendiri, ia selalu merasa tak pernah dianggap ada. Kedua orang tuanya
sibuk dengan diri mereka masing-masing. Hingga saat ia sakit pun, bukannya
dirawat dengan cinta, ia malah dimarah karena sakit.
Hatiku begitu
teriris mendengar ceritanya, tak mampu membayangkan bagaimana rasanya bila aku
yang berada di posisinya. Namun, hikmah dari yang ia alami adalah ia menjadi
pribadi yang sangat perasa. Ia bisa begitu sangat peduli kepada orang lain.
Aku ingat sekali
bagaimana ia memperlakukanku dengan sangat baik ketika aku sakit sendirian di
kost. Tidak ada orang tua yang biasanya dengan setia merawatku. Mereka jauh di seberang
pulau saat itu.
Temankulah yang
menjelma menjadi sosok ibu untukku. Dengan baik hati ia mengantarku berobat ke
klinik. Aku tak pernah menyangka ada orang sebaik itu. Aku sangat bersyukur
karena Tuhan telah mempertemukanku dengan manusia sebaik dan sepeduli dia. Aku
benar-benar merasa sangat disayang olehnya.
Ketika ia tahu
aku tak memiliki cukup uang untuk membeli kebutuhanku untuk kuliah, ia
meminjamkanku sebagian uangnya untuk membantuku, padahal aku tak pernah
memintanya. Di tanah rantau ini, ia sudah bukan lagi seperti teman, melainkan
sudah seperti kakak kandungku sendiri.
Ada begitu
banyak kebaikannya yang tidak akan mungkin bisa kubalaskan. Seseorang yang
tidak sengaja kutemui, ternyata bisa menjadi orang yang sangat berjasa dalam
hidupku. Kisah pilunya, membuatnya menjadi pribadi yang sangat penyayang. Aku belajar
banyak darinya tentang sebuah ketulusan.
Lalu dari sepupuku,
aku juga berhutang rasa padanya. Ada begitu banyak pengalaman mengesankan yang
telah kami lewati bersama. Kami pernah naik ke atas loteng hanya untuk mandi
hujan dan menangis bersama sambil bercerita kisah-kisah menyedihkan yang pernah
kami lewati ketika kecil dulu.
Tak kalah
menyedihkannya dari temanku yang kuceritakan sebelumnya, sepupuku ini waktu
kecil tinggal bersama neneknya, ia tidak pernah merasakan kasih sayang utuh
dari seorang ibu dan ayah. Banyak diskriminasi yang ia alami sejak kecil. Pernah
dituduh mencuri oleh bibinya, ia juga kerap di diperlakukan buruk oleh
kakaknya.
Di saat ia
membutuhkan sosok ibu yang bisa membelanya, tak ada tempat ia mengadukan keluh
kesahnya. Sambil menangis ia bercerita dan lagi-lagi aku tidak bisa membayangkan
bila aku yang berada di posisinya.
Ayahnya yang
telah menikah kembali membuatnya harus mampu beradaptasi dengan ibu tiri. Sempat
kabur dari rumah karena konflik dengan ibu tirinya. Yang akhirnya karena
konflik tersebut pula membuat hubungan mereka justru semakin romantis melebihi hubungan
anak dan ibu kandungnya.
Aku turut
berbahagia melihat bagaimana ia dan ibu tirinya bisa saling mencintai kembali. Aku
turut merasakan bagaimana sosok ibu tiri yang selalu berusaha menjadi ibu yang
baik dan perhatian. Aku pun juga merasakan bagaimana sosok seorang anak yang selalu
berusaha menghormati dan menghargai ibunya. Ada begitu banyak cinta yang berlimpah
di dalam rumahnya, dan aku benar-benar bisa merasakan itu.
Aku melihat
betapa indahnya hubungan ketika telah diliputi rasa cinta dan kasih yang tulus.
Aku juga merasakan bagaimana ia mencintaiku dengan sangat tulus. Ia selalu
ingin melihatku tampil modis persis seperti dirinya. Diajarkannya aku bagaimana
membuat tampilanku nampak menarik, karena ia sangat suka fashion. Ia juga
selalu royal padaku, tak pernah perhitungan, tak pernah pelit.
Dari merekalah aku belajar tentang cinta dengan berbagai rupa. Ada begitu banyak model cinta yang bisa kita temui dan pelajari. Dan cinta tidak selalu bersumber dari orang-orang yang sedarah dengan kita. Dengan siapa pun kita bisa saling mengasihi dan mencintai.
Ketika kita telah tulus memberikan cinta, cinta yang tulus pun akan datang ke dalam hidup kita bahkan tanpa kita minta. Dan kita tidak mungkin mendapatkan cinta yang tulus, ketika kita tidak pernah memberikan ketulusan cinta kepada orang lain.
terharu baca ini, syukurlah semua berakhir indah
BalasHapussama, aku pun terharu telah dipertemukan dengan orang-orang yang pandai mengolah lukanya menjadi obat yang juga menyembuhkan org lain.
Hapus