Tentang Sebuah Pikiran

Tadi siang, aku mengalami paranoid. Aku takut sekali dengan pikiran-pikiran yang muncul di kepalaku. Kukendarai motor dengan keadaan pikiran-pikiran yang sedang berenang saling berbenturan.

Katanya kita adalah medan energi, kita menarik apa yang kita pikirkan. Tapi, anehnya kenapa tidak selalu hal-hal baik yang kupikirkan terjadi? Tak jarang aku dikecewakan oleh pikiranku sendiri. Di sisi yang lain di saat aku berpikir tentang hal buruk, tapi diiringi dengan keyakikan bahwa hal buruk itu adalah baik, maka hal buruk itu tidak benar-benar terjadi.

Katanya apa yang kita pikirkan itulah yang akan menjadi realitas kita, tapi ketika aku memikirkan hal-hal yang menyenangkan, hal-hal itu seringkali tidak kesampaian. Aku justru lebih sering dibuat bahagia oleh hal-hal kecil yang tidak pernah aku pikirkan dari pada hal-hal besar yang sering aku pikirkan.

Cara kerja semesta begitu sulit untuk bisa kupahami. Mungkin kesadaran/pemahamanku saja yang belum mampu menjangkau pengetahuan tentang ini dan aku masih terus penasaran dan bertanya-tanya.

Lalu diriku menasihatiku untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal yang belum terjadi atau pun sudah terjadi. Aku diminta untuk fokus pada saat ini. Fokus dengan apa yang sedang aku kerjakan saat ini atau istilah bekennya adalah mindfulness.

Hidup berkesadaran tanpa ekspektasi, menerima kenyataan sebagaimana adanya dan menerima fakta yang apa adanya. Mungkin ini sangat mudah untuk diucapkan, tapi bagi seorang pemula sepertiku, ini sangatlah sulit dan berat untuk dipraktikkan.

Pikiranku masih sulit untuk bisa dikendalikan, ia masih sering meloncat ke masa lalu atau pun ke masa depan. Tidak mudah untuk bisa benar-benar fokus pada saat ini, meski tubuhku sering memberikan sinyal-sinyal dengan rasa tidak nyaman.

Aku selalu berterima kasih pada diriku yang selalu mau belajar dan menyadari kekurangannya.

Jika ada yang bisa dipetik dari tulisan ini, kuharap ketika kita memikirkan sesuatu, belajarlah untuk melepaskannya dan tidak melekat padanya, karena itu hanyalah sebuah pikiran bukan sebuah kenyataan.

Pelajaran yang aku dapatkan hari ini adalah, berhenti untuk terlalu banyak berpikir, karena pikiran hanyalah sebatas pikiran. Bukan kenyataan. Kita memiliki kebebasan untuk memilih menjalani kehidupan ini dengan pikiran yang semacam apa. Tapi tetap hati-hati karena karma dapat terbentuk dari pikiran.

 

 

Komentar

  1. dulu kupikir hanya waktu dan tenaga yg perlu di manage... ternyata pikiran juga, butuh waktu lama aku benar-benar bisa mengendalikan pikiranku.

    BalasHapus
  2. itu bisa membuat kita seperti mesin yg bekerja siang dan malam tampa kita sadari, merusak perasaan jd overthinking... jng terjebak dng itu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Percakapan!

Kubenci Aku!!!

Analisa Mimpi