#catatanmimpi tiga orang sahabat
Kamu pernah
nggak sih, mimpi tapi kamu nggak ada di dalam mimpi itu? Jadi, mimpi itu seperti
sedang menayangkan sebuah film. Mimpi itu menceritakan tentang 3 orang sahabat
yang sudah seperti saudara.
Mereka sering
saling mengunjungi rumah satu sama lain, nginap, makan, main bareng setiap hari
seperti itu, sampai-sampai orang tua mereka sudah menganggap bahwa 3 orang ini
seperti saudara. Sampai mereka beranjak dewasa, entah bagaimanaa ceritanya
salah satu dari mereka kakinya patah dan tidak bisa bangun dari tempat tidur.
Dua sahabat
yang lain pun mulai jarang main ke rumah teman yang sakit ini karena mereka
juga sibuk mengejar mimpi mereka. Tapi mereka selalu berdua, sampai suatu
ketika mereka bersepakat untuk berbohong kepada sahabat mereka. Mereka menyusun
cerita bohong agar sahabat mereka tidak sakit hati karena tidak pernah
dikunjungi.
Mereka datang
di saat musim menjelang salju, dan bercerita kepada teman mereka bahwa setiap
hendak ke rumah temannya ini, mereka selalu terhalang oleh hujan badai. Latar belakang
dari kisah ini sepertinya di korea dan pada jaman kerajaan.
Di tengah
jalan di sebuah taman, mereka melihat 2 artis indonesia yaitu raffi dan gigi
sedang syuting di sana. Raffi menceritakan bahwa 2 gigi depannya patah,
sementara gigi menceritakan bahwa tangannya ketumpahan air panas karena buru-buru,
karena mereka kaya, semua tertatasi dengan perawatan rutin ke dokter.
Kembali lagi
ke dua orang sahabat ini, mereka melihat rafi dan gigi syuting lalu kemudian pergi.
Mereka terus berjalan kaki ke rumah sahabat mereka ini dengan jaket yang tebal
sekali untuk menghangatkan tubuh mereka.
Sesampai di
rumah teman mereka, mereka masuk dan pada awalnya tidak ada yang menyadari
kehadiran mereka. Mereka tetap masuk saja, dan melihat di ruang tengah sahabat
mereka sedang berbaring dengan kaki yang masih terluka.
Mereka terus
masuk ke arah dapur. Di sana ada ibu dan bibi (pembantu) dari sahabat mereka
yang sedang sibuk membersihkan dapur.
“lihat
siapa yang datang,” kata ibu
“jumao
berikan makanan kepada mereka,” ucap bibi kepada anak kecil yang ikut
membantunya memberishkan dapur, ia terus asik membersihkan jendela dapur hingga
tidak peduli pada siapa yang datang.
“ayusih, apa
kau tidak ingin melihat siapa yang datang?” tanya ibu
Bibi masih
asik dengan kegiatannya, tapi ibu terus betanya hal yang sama hingga akhirnya
ia membalikkan badan dan melihat bahwa yang datang adalah 2 orang sahabat yang
sudah dianggap seperti anaknya sendiri.
“ashimaaa, kemana
saja kalian? Apa kalian telah lupa jalan pulang? Mengapa sudah tidak pernah datang
lagi? Sahabat kalian sakit dan kalian menghilang. Tapi satu keyakinanku suatu
saat kalian pasti akan datang dan keyakinan itu menjadi kenyataan hari ini.” bibi
menghaburkan pekerjaannya dan berlari ke arah dua orang itu sambil memeluk
mereka.
Suasana haru
seketika, mereka bertiga berpelukan begitu erat. Dua sahabat ini meminta maaf
karena sudah lama tidak datang dan mengutarakan alasan mereka yang berkata
bahwa mereka terjebak hujan badai ketika hendak datang, dan baru ini mereka bisa
sampai ke tempat itu untuk mengunjungi sahabat mereka lagi.
“Ayusih,
kami pun sangat merindukanmu, juga sahabat kami, hanya saja kami terjebak hujan
badai untuk bisa ke sini.”
“Ayo duduklah,
kalian pasti lelah. Biar kusiapkan makanan kesukaan kalian,” ucap ayusih yang
sangat menyayangi mereka.
Aku pun
terbangun dan heran, mengapa mimpiku kali ini tidak melibatkan aku di dalamnya.
Tumben-tumbenan, lalu aku berada di mana pada saat mimpi itu? Perasaan semalam
aku tidak menonton film berbau korea, tapi kenapa bisa memimpikan itu? Aku juga
tidak pernah menonton film atau mendengar sebuah cerita seperti itu.
Yang aku
ingat, kemarin memang aku melihat raisa yang kakinya luka karena jatuh dari
motor, tapi dia kan bukan orang korea dan dia juga tidak memiliki pembantu serta
2 orang sahabat yang seperti saudara.
Jika ada
yang bisa aku petik dari mimpiku adalah, tentang keakraban dan kebohongan. Kita
lebih memilih untuk berbohong agar tidak menyakiti hati orang yang kita tahu menyayangi
kita. Padahal orang yang benar-benar sayang pada kita pun tidak peduli pada
kebohongan itu karena yang mereka nantikan adalah kehadiran kita.
Dua orang
sahabat tadi hebat karena sekalipun mereka telah berbohong, tapi mereka mau
menghadapi ketakutan mereka atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan
dilontarkan oleh keluarga sahabatnya tentang mengapa mereka tidak pernah datang.
Keluarga sahabatnya
pun hebat karena sekalipun dua orang ini sudah jarang datang ke rumah mereka,
tapi mereka masih mau menyambut dan menerima dua orang ini dengan kasih sayang
dan kehangatan tanpa ada rasa kesal dan marah.
Waw, keren,
mimpi kali ini tentang kehangatan, tentang cinta, tentang keberanian menghadapi
ketakutan, tentang penerimaan.
Tapi yang
masih menjadi pertanyaan, tentang raffi dan nagita itu apa? mereka menceritakan
penderitaan mereka, raffi yang giginya patah dan nagita yang tangannya terkena
air panas. Oh mungkin, tidak perlu khawatir dengan penderitaanmu, karena selama
kamu merawatnya, semua pasti akan sembuh dan baik-baik saja.
Terima kasih
mimpiku, cerita kali ini keren, aku jadi punya bahan untuk berbagi hari ini.
Komentar
Posting Komentar