Mengapa kita harus bermimpi setinggi mungkin?
Saat aku terbangun, lekas kubertanya pada diriku, apalagi yang bisa kita persembahkan hari ini? Rasanya tak ada yang spesial, semua begitu datar. Aku mendapati diriku yang tidak bergairah seperti biasanya, untuk bergerak saja sangat berat, hanya ingin rebahan. Di usia 25 tahun ini, aku merasa bahwa ambisiku sudah mulai berkurang tentang kehidupan. Dulu ketika aku berusia belasan tahun, kukira di usia dua puluhan, semua cita-cita dan mimpiku mampu terwujud menjadi nyata. Begitu banyak khayalan indah yang bersemi di kepalaku. Nanti ketika usiaku sudah 25, aku akan menjadi orang yang kaya, aku punya suami yang sangat menyayangiku, aku punya bisnis yang besar dan bercabang, aku punya anak yang menggemaskan, aku tidak lagi serba kekurangan. Hahaha, jika mengingat itu, aku geli sendiri. Ternyata kehidupan yang harus aku jalani tidaklah semulus itu. Aku seperti di- prank oleh kehidupan, kupikir di usia dewasa nanti aku akan menjalani kehidupan yang menyenangkan, ternyata se...