Bencana yang Menjadi Berkat
Hah, aku selalu tidak habis pikir dengan cara semesta yang menuntunku untuk belajar tentang diriku lebih dalam lagi. Sebelum aku tergerak untuk menulis tulisan ini, aku digerakkan terlebih dulu untuk menemukan file tentang luka batin yang kutulis di tanggal 9 juli 2022. Di tulisan itu, aku mengeluhkan segalanya. Aku menuliskan kembali pengalaman-pengalaman buruk yang kualami semasa kecil. Intinya aku merasa diriku menjadi korban gunung meletus. Aku mengibaratkan, amarah orang tuaku sebagai gunung berapi yang mengeluarkan lava panasnya dan menghancurkan segala di sekitarnya tanpa pandang bulu. Aku merasa dihancurkan, aku merasa menjadi korban, aku merasa yang paling menderita, aku selalu ingin pergi mengungsi jauh-jauh, tapi ini adalah rumahku, sejauh apa pun aku pergi, rumah selalu menjadi tempatku kembali pulang. Hingga aku hanya bisa memendam segalanya, yang ternyata itu membentuk suatu luka di dalam hatiku. Orang-orang menyebutnya sebagai luka batin. Karena kejadiannya yang se...