Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Tentang Sebuah Pikiran

Tadi siang, aku mengalami paranoid. Aku takut sekali dengan pikiran-pikiran yang muncul di kepalaku. Kukendarai motor dengan keadaan pikiran-pikiran yang sedang berenang saling berbenturan. Katanya kita adalah medan energi, kita menarik apa yang kita pikirkan. Tapi, anehnya kenapa tidak selalu hal-hal baik yang kupikirkan terjadi? Tak jarang aku dikecewakan oleh pikiranku sendiri. Di sisi yang lain di saat aku berpikir tentang hal buruk, tapi diiringi dengan keyakikan bahwa hal buruk itu adalah baik, maka hal buruk itu tidak benar-benar terjadi. Katanya apa yang kita pikirkan itulah yang akan menjadi realitas kita, tapi ketika aku memikirkan hal-hal yang menyenangkan, hal-hal itu seringkali tidak kesampaian. Aku justru lebih sering dibuat bahagia oleh hal-hal kecil yang tidak pernah aku pikirkan dari pada hal-hal besar yang sering aku pikirkan. Cara kerja semesta begitu sulit untuk bisa kupahami. Mungkin kesadaran/pemahamanku saja yang belum mampu menjangkau pengetahuan tentang i...

Memainkan Peran Terbaik di Kehidupan Saat Ini

Tuhan, terima kasih karena sudah berbaik hati memudahkan segala urusanku. Terima kasih telah membentukku menjadi pribadi yang lebih tangguh. Terima kasih telah memberikanku tantangan-tantangan menakjubkan yang kupikir sulit untuk bisa kulalui tapi ternyata bisa kulampaui. Terima kasih, Tuhan. Terima kasih telah memberiku peran sebagai diriku saat ini. Terima kasih telah membuat skenario hidupku seperti ini. Aku merasa begitu sangat hidup ketika menyadari bahwa peran yang kumainkan saat ini adalah peran yang memang sudah Tuhan tunjuk untukku. Aku sangat bersyukur sekali bisa memainkan peran menjadi diriku sendiri. Aku sangat bersyukur karena masih dizinkan untuk bisa tetap terus belajar setiap hari. Meski hariku tidak selalu menyenangkan, tapi selalu ada pelajaran yang bisa aku dapatkan. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk membuatku merasa bahagia. Pengetahuan-pengetahuan yang Tuhan beri melalui apa pun yang aku temui dan alami, selalu menjadi pengalaman berharga yang takkan mamp...

Bersyukur dan Jadilah Bahagia

Hari ini aku merasa sangat hidup. Seharian aku bergelut dengan pekerjaan yang membuatku merasa berdaya. Sangat menggairahkan dan menyenangkan. Terima kasih untuk hari ini Tuhan. I am so happy . Di tambah lagi aku menemukan sebuah tulisan indah di ig yang dibagikan oleh akun Kia Maheswari, “Sembuhkanlah dirimu dengan cahaya matahari dan sinar bulan. Dengan suara sungai dan air terjun. Dengan goyangan laut dan kicauan burung. Sembuhkan dirimu dengan mint, nimba dan kayu putih. Maniskan dengan lavender, rosmery dan chamomile. Peluk dirimu dengan biji kakao dan sedikit kayu putih. Taruh cinta dalam teh alih-alih gula dan minumlah sambil melihat bintang-bintang. Sembuhkan dirimu dengan ciuman yang diberikan angin dan pelukan hujan. Berdirilah kuat dengan kaki telanjang di tanah dan dengan segala sesuatu yang berasal darinya. Jadilah lebih pintar dan cerdas setiap hari dengan mendengarkan intuisimu, melihat dunia dengan dahimu. Melompat, menari, bernyanyi agar kamu hidup lebih ba...

Belajar Dari Semut dan Jejak Kaki

“Aku siap terima pelajaran hari ini, Tuhan,” ucapku dalam hati sambil menyiapkan buku tulis agar sewaktu pesan dari Tuhan datang, aku lekas mencatatnya. Kuheningkan diriku, kukosongkan gelasku, kuamati sekitar dengan penuh kesadaran. Tiba-tiba mata membawaku untuk melihat jejak telapak sepatu di tanah. Polanya cukup indah, sekumpulan baris, segitiga dan kotak-kotak kecil saling terhubung membentuk telapak sepatu. Langsung saja otakku menerjemahkan pemandanganku itu dengan kata-kata bijak bahwa, “Setiap apa yang kita lakukan dalam hidup ini, selalu meninggalkan jejak. Tak peduli sebesar atau sekecil apa pun tindakan yang kita lakukan, jejaknya pasti tertinggal. Maka sebisa mungkin, tinggalkanlah jejak yang indah.” Yups, kurasa itu pesan pertama dari Tuhan. Lalu mataku dituntun untuk melihat sekelompok semut yang berjalan berbaris seperti anggota militer yang sedang latihan gerak jalan dalam satu barisan, sangat kompak, rapi dan teratur. Menarik. Tak jauh dari barisan tersebut, a...

Pelajaran Tentang Keikhlasan dan Prinsip Hidup

Selama ini aku aku memiliki prinsip bahwa selagi aku bisa sendiri, aku tidak akan meminta bantuan dari orang lain. Bukan bermaksud sombong, hanya saja aku tidak ingin merepotkan orang lain, karena aku tahu setiap orang juga memiliki masalahnya masing-masing. Karena prinsip itu, aku seringkali merasa depresi dan frustasi karena masalahku sendiri. Di saat titik tersulit sekalipun, aku tidak akan meminta bantuan, karena aku yakin Tuhan pasti akan membantuku. Tapi, aku lupa bahwa bantuan tidak akan datang jika aku tidak pernah ikhlas membuka hatiku untuk mau menerima bantuan itu. Sebanyak apa pun bantuan dari Tuhan, tidak akan mampu menolongku jika aku tidak mau membuka diriku untuk dibantu orang. Dulu aku menganggap bahwa meminta itu tidak keren. Aku selalu diajarkan tentang tangan di atas jauh lebih baik dari tangan di bawah. Yang artinya, memberi jauh lebih baik dari meminta. Menolong jauh lebih baik daripada ditolong. Prinsip itu membuatku menjalani kehidupan secara individual,...

Terus Bergerak dan Berusaha Memantaskan Diri

“Semua kehidupan yang kamu jalani, dipersiapkan untuk membawa kamu ke sebuah misi yang pada akhirnya membantu orang lain. Kamu tidak bisa keluar dari takdir Tuhan jika memang sudah ditetapkan. If its no your time yet, trust the universe. Yang belum dapat kerja, yang belum punya anak, just live your life and be happy . You have been prepare for your future, and have faith .” – Crystalianike Pesan indah itu kudapati tadi pagi. Rasanya menarik jika dibagikan kembali di blog ini. Sebagai pengingat untukku kelak, bahwa apa pun yang sedang aku alami semua pasti bertujuan baik. Selaras dengan quote di atas, malam hari ini aku pun mendapat pesan lagi yang berbunyi: “Bergerak terus, siapkan diri, kalau peluangnya datang kita sudah siap.” – Nopek Hari ini aku dapat dua pesan yang isinya tentang prepare /menyiapkan diri dan tetap berjuang. Jadi penasaran, apa yah, yang sedang Tuhan persiapkan untukku sampai aku diminta untuk terus bergerak dan berjuang? Apa pun itu semoga aku selalu bisa memberi...

Self Awareness - Menyadari Luka di Dalam Diriku

Kemarin 3 hari berturut-turut sebelum tidur, aku selalu nangis uring-uringan karena aku merasa sendirian, tidak ada yang peduli padaku, tidak ada yang sayang aku, tidak ada yang mengerti aku, hanya karena pacarku tidak ada waktu untukku. – padahal, aku selalu dikelilingi oleh keluarga, sahabat, teman dan orang-orang yang sayang serta peduli padaku. Bisa-bisanya satu orang yang mengabaikanku, tapi aku merasa seluruh isi dunia mengabaikanku. Di dalam kepalaku, aku berpikir bahwa dia sudah tidak sayang padaku karena dia tidak mau menyempatkan waktunya untukku. Sebenarnya bukan dia tidak mau, hanya saja waktunya yang belum tepat, karena memang jadwalnya yang padat. Dia tidak pernah hilang kabar, dia selalu memberitahuku apa yang sedang ia lakukan. Tapi aku tidak terlalu suka percakapan yang monoton, seperti lagi apa, sudah makan, itu basi munurutku, aku mau percakapan yang intens. Akhirnya aku tetap sedih dan tidak merasa cukup karena aku tidak bisa bercerita panjang lebar tentang hari...

Meilina Review Buku “Dewa Ruci” karya Heru HS

Gambar
Kemarin tiba-tiba aku ingin me review sebuah buku, rasanya sudah lama tidak berbagi cerita tentang buku yang kubaca. Namun karena sudah cukup malam dan aku ngantuk, kuurungkan niat itu. Hari ini, hasrat itu datang lagi, buku putih yang berjudul Dewa Ruci yang ditulis oleh bapak Heru HS, kali ini menggodaku untuk membacanya kembali. Buku ini pertama kali aku baca di bulan agustus 2020, hanya butuh waktu 3 hari untuk menuntaskannya. Dan menjadi salah satu buku yang tidak pernah bosan untuk kubaca berulang-ulang kali sampai saat ini. Dulu, saat aku membacanya, aku masih terjebak di dalam dunia supranatural, aku masih terjebak pada kehebatan-kehebatan yang diluar nalar, tentang dunia gaib, tentang setan, jin, iblis, khodam, hingga tentang kesurupan, pokoknya tentang hal-hal bervibrasi rendah. Namun, setelah aku mengenal dunia spiritual, aku baru menyadari bahwa ternyata buku ini memang dikirimkan Tuhan untuk menuntunku menemukan apa yang kucari saat itu. Buku ini bercerita tentang Bima ya...

Berkarya Apa Hari ini?

Aku sering curhat ke Allah, “Ya Allah apalagi yang harus aku lakukan? Kenapa semuanya terasa seperti sia-sia?” Tak terhitung berapa kali sehari pertanyaan galau itu kulontarkan, dan hari ini aku diingatkan kembali melalui video-video yang kutonton dan tulisan-tulisan yang kubaca. Pesannya adalah, “Fokuskan diri untuk terus belajar dan berkarya saja. Tak perlu berekspektasi pada hasil!” Tugas kita hanya itu sebenarnya. Tinggal karya apa yang ingin kita ciptakan tergantung kelebihan/bakat apa yang sudah Tuhan beri pada kita. Itulah pentingnya mengapa kita harus mengenal diri sendiri, agar kita bisa tahu apa bakat kita. Jika kita tahu apa kelebihan/bakat yang ada di dalam diri sendiri, kita tidak akan mudah dipengerahui orang lain, tidak akan menjadi pengikut, sehingga lebih mudah untuk kita berkarya dengan maksimal. Kita pun akan lebih fokus dalam memberikan energi terbaik semampu yang kita bisa. Tugas kita hanyalah berusaha, urusan hasil serahkan semua padaNya. Yang penting, usaha...

Apa yang Sedang Kamu Fokuskan Hari Ini?

Tadi pagi sekilas aku menemukan tulisan yang berkata, “Apa pun yang kita latih akan menjadi kuat, tidak peduli apakah itu hal positif atau hal negatif.” Aku lupa ini tulisannya siapa, tapi saat aku menulis ini, aku kepikiran terus dengan kata-kata itu. Aku menarik kesimpulan dari tulisan itu bahwa kita bisa membentuk suatu kebiasaan dengan latihan, semakin sering latihan, maka akan semakin terbiasa kita. Semakin kita berlatih, semakin kuatlah kita. Tidak hanya itu, tadi aku juga tidak sengaja bertemu video di fyp tik tok yang bilang bahwa kita ini ibaratnya ikan yang berenang di lautan energi. Jadi, apa yang kita kira kosong di depan belakang kiri kanan, itu tidaklah kosong, karena kita selalu dikeliling oleh energi. Karena fyp itu isinya video yang acak, aku juga tidak sengaja bertemu dengan sebuah video yang membahas tentang memori. Jadi segala hal itu terekam. Otot kita merekam, otak kita merekam, tembok merekam, lemari merekam, kursi merekam, segala hal memiliki memorinya mas...

Tentang Cinta dan Rupa Wujudnya #2

Pagi ini, saat aku terbangun, aku tidak langsung bergegas mencuci muka. Aku masih tetap terus terbaring menatap langit-langit kamar. Teringat kembali apa yang aku alami semalam. Rasa berdebar bercampur cemas dan khawatir menjadi satu, semua perasaaan itu muncul dengan cepat dan tak mampu kuurai. Rasanya aku ingin cepat-cepat pulang, namun situasi tidak memungkinan. Semakin aku ingin buru-buru kembali, semakin ada saja sesuatu yang harus ditunggu. Sepertinya aku sedang diuji untuk belajar mengolah emosiku agar aku bisa bersikap tenang di dalam situasi apa pun. Singkat cerita, kurang lebih pukul 10 malam, semuanya baru beres, akhirnya bisa pulang. Tapi aku belum bisa tenang karena kami belum makan. Aku terus bergelut dengan perasaan dan emosiku sendiri karena kepalaku terus menciptakan skenario-skenario menakutkan. Ditambah lagi saat Bude mengatakan ia ingin martabak, dan Alisa ingin lalapan. Kepalaku semakin menjadi-jadi menciptakan skenario bahwa kami akan pulang lebih lama karen...

Selamat Ulang Tahun Mama dan Papa

Bulan Agustus menjadi bulan yang penting di dalam keluargaku. Karena mama dan papaku lahir di bulan ini. Aku merasa sangat beruntung karena masih memiliki orang tua yang selalu menanti kepulanganku kapan pun itu. Karena banyak yang aku temui, tidak semua anak memiliki rumah yang nyaman untuk menyambut mereka pulang. Terlepas dari ketidaksempurnaannya cara orang tuaku mendidikku, tapi sampai saat ini, mereka selalu ada untukku kapan pun aku butuh. Dulu aku merasa kesal ketika aku dituntut harus menjadi seperti yang orang tuaku mau, aku merasa marah ketika aku diatur harus begini dan begitu, aku merasa jengkel karena sering dilarang ini dan itu. Semua perasaan itu muncul, karena aku tidak paham bahwa tindakan menyebalkan yang mereka lakukan bersumber dari rasa khawatir yang besar di balik cinta yang juga besar. Orang tuaku selalu merasa khawatir jika anaknya kenapa-napa, itulah sebabnya mereka menjagaku dengan berbagai amukan, aturan dan larangan. Melarang anaknya melakukan hal-hal...

Tidak Masalah Pelan yang Penting Tetap Berjalan.

Saat pagi tadi aku terbangun, mimpiku masih kubawa hingga kusadar. Ada perasaan aneh karena menyadari, di dalam mimpi itu aku menjadi bukan aku. Sifatku di dalam mimpi berbanding terbalik dengan realita. Namanya juga mimpi segalanya bisa saja terjadi. Kucoba catat alurnya dari awal hingga akhir, sampai pada akhirnya aku menemukan sebuah pesan yang nampaknya ingin diriku sampaikan kepadaku. Tentang sebuah perjalanan yang harus kutempuh. Di saat semuanya terasa menjadi sulit, aku terus bertanya mengapa semua ini terjadi padaku, tanpa sadar aku membandingkan perjalananku dengan orang lain. Namun, semua itu nampak sia-sia karena perjalanan setiap orang selalu unik dan tak ada yang sama. Maka tak perlu berjalan cepat, nikmatilah perjalananmu saat ini, tak apa pelan, selama tetap berjalan, kamu akan sampai.

Terhubung Dengan Tuhan

Ada sudut pandang baru yang aku temukan hari ini, tentang mengapa kita diminta untuk selalu terhubung dengan Tuhan. Setiap orang yang percaya pada Tuhan apa pun agamanya, pasti akan diminta untuk selalu mengingat Tuhan. Aku menyadari bahwa ketika kita terhubung dengan Tuhan, kita akan memiliki kekuatan berkali-kali lipat yang bahkan tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Sebenarnya aku sudah tahu tentang ini jauh-jauh hari, tapi aku baru benar-benar memahami maksudnya sedikit lebih detail baru-baru ini. Jadi, jika kita diibaratkan seperti perangkat komputer, pengetahuan tentang Tuhan itu ibaratnya seperti internet. Internet tidak dapat kita lihat, tapi kita bisa merasakan manfaatnya. Ketika perangkat komputer kita terkoneksi/terhubung dengan internet, kita bisa melakukan apa saja dari laptop kita. Kita bisa mencari apa saja, kita bisa bekerja, berkarya dan melakukan hal-hal luar biasa yang kita inginkan. Dan lebih hebatnya, jarak jangkauan kita bukan hanya secara lokal, tapi juga h...

Salah Benar dan Cocok-Cocokan

Ada begitu banyak ilmu dan pengetahuan yang berseliweran di internet. Namun, semakin mudahnya akses mencari pengetahuan, bila tidak hati-hati kita pun bisa mudah terjerat berita hoax. Aku mengingat ada seseorang yang berkata bahwa suatu kebohongan akan menjadi suatu kebenaran jika diulang terus menerus. Setelah mencari di internet, aku menemukan istilah efek ilusi kebenaran. yang menjelaskan bagaimana suatu informasi dapat menjadi suatu kebenaran hanya dengan diulang-ulang. Jadi di dalam dunia psikologi, sudah banyak dilakukan penelitian yang membahas tentang ini. Pada saat kita mendengar satu informasi berulang-ulang, secara otomatis informasi itu akan terasa familiar atau akrab dengan kita. Tidak peduli informasi tersebut benar atau salah, jika ia terus diulang-ulang, kita akan percaya bahwa itu adalah suatu kebenaran. Tadi, aku merasa bad mood karena kupikir aku telah mendapat informasi baru yang penjabarannya telah banyak di internet, tapi setelah aku menemukan satu artikel ...

Menjadi Diri Sendiri Apa Adanya

Ada yg terlihat bahagia, tpi ternyata menyimpan begitu banyak luka. Ada yang terlihat keras dan kuat, tapi ternyata begitu lembut dan rapuh. Ada yg berusaha terlihat tidak kenapa-kenapa, tapi ternyata ada apa-apa. Dari dulu, kita diajarkan untuk tidak gampang menangis, karena menangis dianggap lemah. Harus selalu tersenyum, harus selalu baik-baik saja. Sampai akhirnya kita terlatih untuk berpura-pura dan kesulitan untuk jujur kepada diri sendiri. Dan orang-orang yang sedang berjuang untuk menjadi dirinya sendiri, mengekspresikan apa yg sedang ia rasakan, seringkali dianggap lebay/alay/berlebihan atau dikatakan yg buruk-buruk. Orang yang sedang menunjukkan sedihnya, seringkali dianggap lemah Yg sdng mengeluhkan kesulitannya dikira kurang bersyukur  Yg sdng menunjukkan bahagianya dikira pamer Yg sdng menunjukkan kemampuannya dikira sombong Yg sdng menasihati dirinya sendiri dianggap sok bijak Penilaian-penilaian yg membuat org semakin takut untuk menjadi dirinya sendiri. Sehingga kit...

Belajar Berani Menerima Rasa Apa Adanya

Semakin kita menghindar dan mengingkari sebuah rasa yang sedang kita rasakan, rasa itu akan terus mengejar dan mengikuti kita. Tapi, bagaimana caranya agar kita tidak dikejar-kejar oleh rasa yang tidak kita inginkan? Cara sederhananya adalah dengan menerima rasa itu. Jangan ditolak, jangan dilawan, cukup diterima. Sebuah rasa yang hadir, memang sudah dihadirkan untuk kita. Semakin kita menghindarinya, maka akan semakin ia mengejar kita. Aku teringat sebuah ungkapan dari seseorang yang mengatakan bahwa, “jalan menghindari takdir adalah jalan menuju takdir itu sendiri.” Aku menangkap maksudnya bahwa meski kita telah menghindari takdir yang telah ditetapkan untuk kita, sejauh apa pun kita berlari, suatu saat nanti kita tetap akan bertemu dan mau tidak mau harus mengalami dan merasakan takdir tersebut. Jadi, bila saat ini kamu mengalami rasa yang tidak enak, yang tidak ingin kamu rasakan, janganlah dilawan. Belajarlah untuk menerima rasa itu. Sebab, rasa itu akan tetap ada selama k...

Tentang Cinta dan Rupa Wujudnya

Malam ini aku tergerak untuk menuliskan tentang hutang rasaku pada seorang teman yang telah kuanggap sebagai kakak kandungku sendiri, dan seorang sepupu yang sudah kuanggap sebagai teman sekaligus saudaraku. Aku beruntung sekali telah dipertemukan oleh mereka yang telah memberiku definisi tentang cinta yang berbeda dari yang telah kupelajari. Pelajaran yang kudapat dari kisah mereka sungguh sangat menyentuh hati. Dari mereka aku sangat bersyukur sekali telah dilahirkan di dalam keluarga yang mungkin tidaklah sempurna di mataku, tapi aku tetap mensyukurinya. Karena memang keluargakulah yang kubutuhkan dalam pertumbuhan jiwaku. Aku tidak mengerti akan jadi apa aku, jika aku tidak lahir di dalam keluargaku. Memang dulu aku sempat bertanya-tanya dan mengeluhkan hal-hal yang tidak mampu kupahami, namun kini aku telah belajar banyak hal dan memahami beberapa hal yang membuatku mampu melihat segalanya dari sudut pandang yang berbeda, yang tidak sesempit dulu. Beruntung sekali orang-or...

Kita adalah Cermin yang Memantulkan Cahaya Tuhan

Amazing , selalu berterima kasih untuk setiap ilmu yang Telah tuhan beri untukku. Hari ini luar biasa sekali aku diajarkan cukup banyak ilmu kehidupan, dan beberapa di antaranya akan aku bagikan di sini:         1.        Tentang Dualitas. Ketika kita masih terjebak di dalam dualitas kehidupan antara baik dan buruk, benar dan salah, selama itu pula perdebatan, perbedaan, permusuhan akan terjadi. Karena ketika kita sudah menganggap bahwa kita adalah benar, tentu yang berbeda dari kita pasti akan kita anggap salah. Alhasil timbullah rasa benci, kesal, amarah, dll. Itulah mengapa kita harus belajar menjadi 0. Menjadi kosong. Menjadi hening. Karena itulah akar untuk menuju penyatuan. Positif dan negatif adalah awal dari adanya 0. Aku juga baru tahu bahwa ternyata angka 0 diciptakan, itu karena adanya + dan – jika tidak ada positif dan negatif, mungkin angka 0 tidak akan ada. Dengan menjadi 0 (kosong) bukan berarti kita harus m...